Perbedaan Riya’ dan Sum’ah kadang disalah artikan atau atau keliru menerjemahkannya oleh masyarakat awam. Padahal jika telusuri secara mendalam akan tampak perbedaan yang sangat mendasar di antara keduanya. Dari 2 istilah Riya’ dan Sum’ah yang lebih popular dan lebih familiar di telinga kita adalah kata Riya’ padahal sesungguhnya kadang maksud seseorang adalah sum’ah tetapi masih juga di sebutkan riya’.
Agar kedua perbedaan kata ini dapat kita fahami secara obyektif dan lebih tepat, mari kita tinjau masing-masing pengertian sesungguhnya dari kedua kata tersebut :
1. Riya’
Secara harfiah Riya’ berasal dari bahasa Arab yakni Ra’a yang artinya melihat. Dan secara terminology, Riya’ adalah Memperlihatkan amal kebaikan kepada orang lain dengan niat dan harapan agar mendapatkan pujian.
Contoh Riya :
Melaksanakan sholat dengan niat memperlihatkan kepada orang lain dengan harapan mendapatkan pujian karena dia melakukan suatu amal kebaikan.
2. Sum’ah
Secara harfiah sum’ah juga berasal dari bahasa arab yakni sama’a yang artinya mendengar. Dan secara terminology riya’ adalah memperdengarkan amal kebaikan yang telah dilakukan kepada orang lain dengan niat dan harapan mendapatkan pujian.
Contoh sum’ah:
Menceritakan kepada orang lain bahwa dia telah memberikan sedekah kepada anak yatim dengan harapan mendapatkan pujian dari orang lain.
Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya riya’ dan sum’ah memilik persamaan yaitu ingin mendapatkan pujian atas perbuatan baik yang telah dilakukan. Sedangkan letak perbedaannya adalah memperlihatkan (riya’) dan memperdengarkan (sum’ah).
Pemahaman akan riya’ dan sum’ah sejauh ini hendaknya lebih banyak di pertegas oleh para ulama dan pemuka agama agar tidak ada lagi kekeliruan walaupun hal ini sifatnya sepele namun terkadang kita risih dengan penyampaian istilah yang keliru
Namun satu hal yang perlu diketahui bahwa tidak selamanya orang yang mempublikasikan perbuatan baiknya dapat divonis sebagai riya’ atau sum’ah, karena bisa jadi hal itu ia lakukan dengan niat atau tujuan untuk mengajak orang lain untuk ikut berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan agar mendapatkan ridho Allah swt, sebab mengajak orang lain dalam berbuat kebaikan itu sudah mendapatkan pahala, dan bila mana orang yang diajak melakukan amal kebaikan tersebut maka yang mengajak akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Hanya Allah yang mengetahui niat dan lubuk hati hambanya.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan mulai dari sekarang kita dapat lebih memahami Perbedaan Riya’ dan Sum’ah.
Penulis